1.
Definisi
Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan
ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan
bagian dari usaha pemecahan masalah. Ada beberapa pengertian penelitian menurut
beberapa ahli. Menurut Whitney penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry)
secara sistematis dengan penekanan bahwa ini dilakukan terhadap masalah-masalah
yang dapat dipecahkan. Menurut John
penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas
untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. Dari
definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah suatu
penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga dapat diartikan sebagai
pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu.
Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut
penelitian ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur
penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning).
2.
Tujuan
Penelitian
Secara umum ada empat tujuan utama dari
sebuah penelitian. Berikut ini adalah tujuan dari sebuah penelitian.
a.
Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam
bidang tertentu
b.
Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang
yang telah ada
c.
Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam
bidang yang telah ada
d.
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
3.
Peranan
Penelitian
Secara umum terdapat 3
peranan dalam sebuah penelitian. Berikut adalah peranan penelitian.
a.
Pemecahan Masalah: meningkatkan kemampuan untuk
menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait
mengkait
b.
Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam
bidang yang diajukan: meningkatkan
kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena
dari masalah tersebut
c.
Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru.
4. Persyaratan Penelitian
Terdapat
beberapa persyaratan dalam melakukan penelitian. Berikut adalah persyaratannya.
a.
Mengikuti konsep ilmiah
b.
Sistematis, pola tertentu
c.
Terencana
Dalam
melakukan sebuah penelitian perlu diperhatikan cara pengerjaannya. Penelitian
dikatakan baik bila:
a.
Purposiveness :
Tujuan yang jelas
b.
Exactitude :
Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti
c.
Testability :
Dapat diuji atau dikaji
d.
Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain
e.
Precision and
Confidence : Memiliki
ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel
f.
Objectivity : Bersifat objektif
g.
Generalization : Berlaku
umum
h.
Parismony :
Hemat, tidak berlebihan
i.
Consistency : data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan
yang memiliki arti sama
j.
Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan
bagian lainnya
5. Jenis-Jenis
Penelitian
Jenis-jenis
penelitian dibagi menjadi emapt bagian. Penelitian menurut penggunaannya,
penelitian menurut metodenya, penelitian menurut sifat permasalahannya, dan
penelitian menururt bidang ilmunya.
5.1 Penelitian Menurut Penggunaannya
Penelitian menurut penggunaannya terbagi
menjadi dua yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. Berikut adalah
penjelasan dari kedua penelitian tersebut.
a. Penelitan Dasar (Basic Research)
Penelitian
dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karean ada p erhatian dan keingintahuan terhadap
hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung
praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan
umuim dan pengertian-pengertiantentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan
umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia
tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas
penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari
penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan
integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan ke mana
saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian yang
diperlukan masyarakat. Contoh penelitian dasar misalnya penelitian tentang gene, tentang nucleus, dan sebagainya.
b.
Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian
terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang
hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan
untuk digunakan
dengan
segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu
penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar atau murni tidak mengharapkan hasil
penelitiannya digunakan secara praktika. Peneliti-peneliti terapanlah yang akan
memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang
tertentu. Tiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan
agar dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk
keperlua ekonomi, politik, maupun sosial. Penelitian terapan memilih masalah
yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki
praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan
hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi
kadaluwarsa.
5.2 Penelitian
Menurut Metodenya
Penelitian menurut metodenya dibagi menjadi 4 yaitu penelitian
historis, penelitian filosofis, penelitian observasional, dan penelitian
eksperimental. Berikut adalah penjelasannya.
a.
Penelitian
Historis
Penelitian
ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan objektif memahami
peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode
ini adalah paling rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang
lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian
seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian
disebut penelitian biografis.
b.
Penelitian
Eksperimental
Penelitian
yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor
pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan
eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan
fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan
model kuantitatif.
5.3 Penelitian
Menurut Sifat Permasalahannya
Penelitian menurut sifat permasalahannya terbagi menjadi 8 bagian
yaitu penelitian hisitoris, penelitian deskriftif, penelitian perkembangan,
penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian
kausal-komparatif, penelitian eksperimental serta penelitian tindakan. Berikut
adalah penjelasannya.
a.
Penelitian
Deskriptif
Penelitian
deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
dan sifat populasi tertentu. Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa
untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya
adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi
belajar siswa, kemunduran rasa tanggung jawab.
b.
Penelitian
Perkembangan
Penelitian
perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai
fungsi dari waktu.
c.
Penelitian kasus dan Penelitian lapangan
Penelitian
kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai
latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Kekhususannya adalah:
- Subjek yang
diteliti terdiri dari suatu kesatuan ( unit ) secara mendalam, sehingga
hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada unit itu. Kasus bisa
terbatas pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau
suatu kelompok terbatas lain.
- Selain
penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas,
dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang terpusat
pada spek yang menjadi kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.
d.
Penelitian
Korelasional
Penelitian
korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.misalnya,
apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak
mereka.
e.
Penelitian
Kausal-Komparatif
Penelitian
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang
mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
Misalnya
: sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya
lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
f.
Penelitian
Ekspremental
Penelitian
dengan melakuakn percobaan terhadap kelompok-kelompok ekspremen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisi-kondisi yang dapat dikontrol. Data sebagai hasil pengaruh perlakuan
terhadap kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.
Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap
metode dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi
belajar tiap kelompok dievaluasi.
g.
Penelitian
Tindakan
Penelitian
yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan
dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya, meneliti keterampilan
kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah. Kekhususannya:
- Dipersiapkan
untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dengan dunia kerja.
- Penelitian
didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. Menyiapkan program
kerja untuk pemecahan masalah.
- Bersifat
fleksibel, dapat diadakan perubahan selama proses penelitian bila dianggap penting
untuk pembaruan ( inovasi).
5.4 Penelitian
Menurut Bidang Ilmunya
Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah penelitian pendidikan
(lebih lanjut lagi pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan kesenian),
ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan
sebagainya.
McMillan dan
Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe
utama yaitu kuantitatif dan
kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis
metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
No.
|
Penelitian Kuantitatif
|
Penelitian Kualitatif
|
1.
|
Kejelasan Unsur :
Tujuan, pendekatan, subjek,
sampel,
Sumber data sudah mantap, rinci
sejak awal
|
Subjek sampel, sumber data tidak
mantap
Dan rinci, masih fleksibel, timbul
dan berkembangnya sambil jalan
|
2.
|
Langkah penelitian :
Segala sesuatu direncanakan sampai
Matang ketika persiapan disusun
|
Baru diketahui denagn mantap dan
jelas setelah penelitian selesai
|
3.
|
Hipotesis (Jika memang perlu)
a. Mengajukan hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian;
b. Hipotesis menentukan hasil yang
diramalkan--- a priori
|
Tidak menegmukakan hipotesis
sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--- tentatif
Hasil penelitian terbuka
|
4.
|
Disain :
Dalam disain jelas langkah-langkah
penelitian dan hasil yang diharapkan
|
Disain penelitiannya fleksibel
dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya;
|
5.
|
Pengumpulan data :
Kegiatan dalam pengumpulan data
memungkinkan untuk diwakilkan
|
Kegiatan pengumpulan data selalu
harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
|
6.
|
Analisis data :
Dilakukan sesudah semua data terkumpul.
|
Dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data
|
6. Metode
Pengambilan Data
Pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah yang ingin
dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.
Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu
metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode
khusus.
a.
Metode Observasi Langsung
Pengumpulan
data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan
data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data,
jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
- Pengamatan
digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik
- Pengamatan
harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan
- Pengamatan
dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya.
b. Metode Wawancara
Yang
dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterqangan untuk tujuan
penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara adalah proses
percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah sustu
pengumpulan data untuk suatu penelitian.
c. Metode Kuesioner
Alat
lain unttuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan
secara
umum
dengan nama kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner,
atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap. Walaupun nama
yang diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule, tetapi
isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya. Kuesioner atau schdule
tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai
makna dalam menguji hipotesis. Kuesioner harus mempunyai center perhatian,
yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian
dari hipotesis yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada
masalah yang ingin dipecahkan itu,maka secara umum isi kuesioner dapat berupa
pertanyaan tentang fakta, pertanyaan tentang pendapat dan pertanyaan tentang
persepsi diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar