PERENCANAAN
SUPPLY CHAIN BAHAN BAKAR
PERTAMAX
TERHADAP RENCANA PEMBATASAN
BBM
BERSUBSIDI
(Studi Kasus Pada PT. Pertamina UPms VII Dan TBBM
Makassar)
Tugas akhir ini, penulis mendapatkan data dari sebuah penelitian yang dia lakukan. Penulis melakukan penelitian di PT. Pertamina Upms VII / TBBM Makassar dan SAMSAT Makassar pada bulan Februari hingga Maret 2011.
B. Metode
Pengumpulan Data
Dalam penyelesain tugas akhir ini,
penulis memperoleh data-data dengan menggunakan beberapa metode. Metode pengumpulan
data dalam penulisan tugas akhir ini diperoleh dengan cara, yaitu :
1. Penelitian
Lapangan (Field Research)
Penelitian
lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung untuk memperoleh data melalui pengamatan
langsung pada objek yang akan diteliti dan mengumpulkan data primer dengan melakukan
wawancara dengan beberapa karyawan yang bersangkutan.
2. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Penelitian
kepustakaan, merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mendapatkan
pengetahuan dan landasan teoretis dalam menganalisa data dan permasalahan
melalui karya tulis dan sumber-sumber lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam
penulisan tugas akhir ini.
C. Sumber Data
Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis, didapatkanlah sebuah data. Adapun data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah:
1.
Data primer, yaitu informasi yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan
lapangan. Data penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara dengan pimpinan
dan beberapa karyawan serta pihak lain yang terkait. Tentang data yang terkait
dalam perencanaan suply chain pertamax sehubung dengan regulasi pemerintah,
yaitu : pihak – pihak yang terkait dalam cakupan suply chain pertamax,
kuantitas konsumsi BBM serta lama jangka waktu penggunaanya.
2.
Data sekunder, merupakan pelengkap data primer yang umumnya diperoleh dari
sumber kepustakaan seperti literatur – literatur, bahan kuliah, catatan, laporan,
maupun dokumentasi perusahaan, situs web, internet, karya tulis, buku, dan
sumber-sumber lainnya yang erat hubungannya dengan penelitian ini.
D. Jenis Data
Dalam tugas akhir ini terdapat
jenis-jenis data yang dijadikan oleh penulis sebagai bahan untuk menganalisa
masalah yang penulis temukan serta kumpulkan, maka penulis menggunakan analisis
sebagai berikut :
1. Data
kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari
catatan, laporan, maupun dokomentasi perusahaan tentang jumlah permintaan/ konsumsi
produk dianalisa secara kuantitatif.
2. Data
kualitatif, yaitu penulis mengemukakan teori atau konsep tentang hal-hal yang
menyangkut dengan masalah-masalah yang dibahas dengan melihat literatur–
literatur yang ada baik dari buku maupun dari internet.
E. Prosedur Penelitian
Dalam tugas akhir ini metode yang
digunakan dalam pengolahan data dibagi menjadi beberapa tahapan sehingga
membentuk suatu kerangka yang sistematis. Adapun masing-masing tahapan tersebut
adalah:
1. Penentuan
Kebutuhan Data
Secara
umum data yang diperlukan terdiri dari data yang langsung digunakan dalam
analisa pemecahan persoalan, dan data yang perlu diolah terlebih dahulu
sehingga dapat digunakan dalam analisa. Data utama yang digunakan antara lain
mulai dari data jumlah mobil pribadi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi, data permintaan / konsumsi produk,
dan data – data lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Data – data
tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan literatur-literatur yang disediakan
oleh perusahaan.
2. Tahap
pengolahan data
Pengolahan data yang dilakukan yaitu :
a.
Melakukan identifikasi tentang jumlah kendaraan pribadi yang diharuskan pemerintah
untuk beralih dari premium ke pertamax.
b. Melakukan identifikasi tentang jumlah
permintaan / konsumsi bahan bakar.
c.
Menentukan kuantitas kebutuhan pertamax setelah diberlakukannya regulasi pemerintah.
d. Melakukan peramalan kuantitatif serta
penetuan safety stock yang optimal.
e. Membuat suply chain pertamax
berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan.
F. Pembahasan
Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data
Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah kendaraan roda 4 dari pembelian mobil pribadi
untuk tahun 2005 sampai tahun 2010 yang tergolong dalam kelompok Minibis yang
menggunakan premium di wilayah Makassar yaitu sekitar 65. 156 jumlah mobil.
Prosedur untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability
sampling. Teknik Probability sampling yang digunakan adalah
teknik sampel random sampling (acak).
Untuk mengetahui data konsumsi BBM
dilakukan pengambilan sampel, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode
wawancara dengan sampel sebanyak 384 dari 65.156 populasi kendaraan.
Untuk menentukan
kuantitas kebutuhan BBM pertamax, dilakukan pengujian data yaitu dengan
pengujian statistic dengan menggunakan Software SPSS (Statistical
Program and Service Solution) berdasarkan data konsumsi penggunaan BBM yang
diperoleh dengan melakukan pengambilan sampel dengan cara wawancara dari
sejumlah populasi. Pengujian statistik yang akan digunakan adalah perhitungan
ukuran pemusatan dimana perhitungannya meliputi perhitungan rata – rata (Average)
serta pehitungan terhadap modus atau nilai/angka yang paling banyak
terdapat pada data.
Pada
data terlihat bahwa jangga waktu penggunaan bahan bakar kurang dari 1 bulan,
sehingga peramalan yang digunakan yaitu dengan metode kuantitaif yang dikenal
dengan peramalan jangka waktu segera atau metode Exponential Smooting.
Hasil peramalan dengan menggunakan perhitungan Mean Absolute Deviation (MAD),
Mean Square Error ( MSE ), Mean Forecast Error ( MFE ) dan Mean
Absolute Persentage Error ( MAPE ) pada metode peramalan yang digunakan
tersebut.
Guna
mendukung ketersediaan bahan bakar pertamax secara efektif dan efesien
diperlukan perencanaan supply chain. Dalam supply chain Pertamina,
pihak yang bertindak sebagai supplier dan manufaktur adalah
kilang pertamina Balikpapan. Pemindahan bahan bakar dari supplier ke
distributor dilakukan dengan menggunakan kapal tanker dengan kapasitas
1.750.000 liter. Kapal melakukan discard di TBBM Makassar sebanyak 2
kali dalam kurun waktu 6 hari. Dimana ketika kapal sedang melakukan discard di
TBBM Makassar, kapal yang lainnya melakukan loading di kilang
balikpapan. Selain melakukan penambahan kapal tanker yang memindahakan
pertamax, dilakukan pula penambahan stasiun pengisian bahan bakar ulang (SPBU).
Hal ini dikarenakan permintaan pertamax akan semakin meningkat, sehingga SPBU
yang awalnya tidak menjual pertamax akan menjual pertamax. Dengan bertambahnya
SPBU akan meberikan kemudahan bagi customer untuk melakukan pengisian
ulang serta tidak menimbulakan antrian yang panjang di SPBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar