Senin, 01 Oktober 2012

PERINGKAT KINERJA OPERATOR



2.1       Pengukuran Waktu
            Pengukuran waktu (Time Study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan  seorang operator (terlatih dan “qualified”) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Terbagi 2:
1.    Secara Langsung
a.    Pengukuran jam henti (stopwatch time study)
b.    Sampling pekerjaan (work sampling)
2.    Secara tak Langsung
a.       Data waktu baku (standard data)
b.      Data waktu gerakan (predetermined time system)

2.1.1    Langkah-langkah Sebelum Pengukuran
            Sebelum melakukan pengukuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di bawah ini akan disebutkan langkah-langkah sebelum pengukuran diantaranya sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan pengukuran
a.       Untuk apa?
b.      Berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan.
2.      Melakukan penelitian pendahuluan
a.       Mempelajari kondisi kerja dan cara kerja sehingga diperoleh usaha perbaikan!!!
b.      Membakukan secara tertulis sistem kerja yang telah dianggap baik!!
c.       Operator perlu pegangan baku.
3.      Memilih operator
Memiliki kemampuan normal dan dapat bekerja sama, dan wajar.
4.      Melatih operator
Kurva belajar (Learning Curve)
5.      Menguraikan pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan
Elemen-elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih mudah untuk diukur waktunya dengan teliti.
6.      Menyiapkan alat-alat pengukuran
Stopwatch, papan dan lembar pengamatan, kalkulator, alat tulis.
7.      Melakukan pengukuran

2.1.2        Melakukan Pengukuran Waktu
            Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan.
            Ada 3 metode yang digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja, adalah sebagai berikut :
a.       Continous Timing
b.      Repetitive Timing (Step-Back Method)
c.       Accumulative Timing
            Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pengukuran pendahuluan. Tujuan dari pengukuran pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan (Sritomo, 1992)
           


Kemudian mencatat semua data yang didapat, yang dilanjutkan dengan proses perhitungan data. Rumus-rumus yang digunakan, antara lain:

-          Nilai rata-rata
 


-         
 
Standar deviasi



-          Standar deviasi dari distribusi harga rata-rata
 


-          Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
 



2.1.3    Tingkat Ketelitian, Tingkat Keyakinan, dan Pengujian Keseragaman Data
Berbicara tentang tingkat ketelitian dan pengujian keseragaman data. Sebenarnya merupakan pembicaraan tentang pengertian statistik. Karenanya untuk memahami secara mendalam diperlukan beberapa pengetahuan statistik. Tetapi sungguhpun demikian, yang dikemukakan berikut ini adalah pembahasan ke arah pemahamannya dengan cara yang diusahakan sesederhana mungkin (Sutalaksana, 2006).

2.1.3    Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan
            Dicari dengan melakukan pengukuran-pengukuran ini adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu yang ideal tentunya dilakukan pengukuran-pengukuran yang sangat banyak (sampai tak terhingga kali, misalnya), karena dengan demikian diperoleh jawaban yang pasti. Tetapi hal ini jelas tidak mungkin karena keterbatasan waktu, tenaga, dan tentunya biaya. Namun sebaliknya jika dilakukan hanya beberapa kali pengukuran saja, dan biaya yang besar tetapi hasilnya tidak dapat dipercaya. Jadi walaupun jumlah pengukuran tidak berjuta kali, tetapi jelas tidak hanya beberapa kali saja. Tingkat ketelitian adalah penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Dan tingkat keyakinan yaitu besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang didapat memenuhi syarat ketelitian (Sutalaksana, 2006).

2.1.4    Pengujian Keseragaman Data
            Sekarang akan dilihat beberapa hal yang berhubungan dengan pengujian keseragaman data. Secara teoritis apa yang dilakukan dalam pengujian ini adalah berdasarkan teori-teori statistik tentang peta kontrol yang biasanya digunakan dalam menggunakan pengendalian kualitas di pabrik atau tempat kerja yang lain. Telah dikemukakan bahwa satu langkah yang dilakukan sebelum pengukuran adalah merancang suatu sistem kerja yang baik, yang terdiri dari kondisi kerja dan cara kerja yang baik. Jadi yang dihadapi adalah jika suatu sistem yang akan diukur merupakan sistem yang sudah ada maka sistem ini dipelajari untuk kemudian diperbaiki (Sutalaksana, 2006).
            Apabila sistemnya belum ada maka yang dilakukan adalah merancang sesuatu yang baru dan baik. Terhadap suatu sistem yang baik inilah pengukuran waktu dilakukan dan dari sistem inilah waktu penyelesaian dicari. Walau selanjutnya pembakuan sistem yang dipandang baik ini telah dilakukan, seringkali pengukur, sebagaimana juga operator, tidak mengetahui terjadinya perubahan-perubahan pada sistem kerja (Sutalaksana, 2006).          
2.1.5    Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance Kerja
Barangkali bagian yang paling penting tetapi justru yang paling sulit didalam pelaksanaan pengukuran kerja adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan, usaha, tempo ataupun performance kerja semuanya akan menunjukkan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Aktifitas untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator ini dikenal sebagai “Rating Performance”. Secara umum kegiatan rating ini dapat didefinisikan sebagai “a process during which the time study analyst compare the performance (speed or tempo) of the operator under observation with the observer’s own concept of normal performance (Sritomo, 1992).
Melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa dinormalkan kembali. Ketidak normalan dari waktu kerja ini diakibatkan oleh operator yang bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya. Suatu saat dirasakan terlalu cepat dan disaat lain malah terlalu lambat. Rating adalah satu persoalan penilaian yang merupakan bagian dari aktifitas pengukuran kerja dan untuk menetapkan waktu baku penyelesaian kerja tidak bisa tidak faktor penilaian (lebih cenderung bersifat subyektif) terhadap tempo kerja operator ini harus dibuat oleh time study analyst (Sritomo, 1992).    
           
2.1.6        Perhitungan Waktu Baku
Setelah proses pengukuran selesai, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut sehingga memberikan waktu baku. Cara untuk mendapatkan waktu baku adalah sebagai berikut:
a.   Hitung waktu siklus rata-rata (Ws)
 
Waktu siklus adalah Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku atau mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan. Rumus yang digunakan adalah:


b.      Hitung waktu normal (Wn)
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata. Rumus yang digunakan adalah:
keterangan:
p = faktor penyesuaian
Adapun pembagian faktor penyesuaian, yaitu:
1.        p = 1 / p = 100% berarti bekerja normal
2.        p > 1 / p > 100% berarti bekerja cepat
3.        p < 1 / p < 100% berarti bekerja lambat

c.       Hitung waktu baku (Wb)
Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu. Rumus yang digunakan adalah:
 

keterangan:
l = kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan    pekerjaannya disamping waktu normal.
Adapun manfaat dari waktu baku, antara lain:
a.       Man Power Planning
b.      Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja
c.       Penjadwalan produksi dan penganggaran
d.      Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja
e.       Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi

DAFTAR PUSTAKA

Haq Ainul; Peringkat Kinerja Operator; Penerbit Gunadarma; 20011, Bekasi
Sutalaksana Iftikar dkk; Teknik Perancangan Sistem kerja; Penerbit ITB;
2006, Bandung.
Wignjosoebroto Sritomo; Teknik Tata Cara Dan Pengukuran kerja; Penerbit
Gramedia; 1992, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar